24 April 2008

MONOLOG PENJUAL MIMPI

Oleh: rYoDiMaS


"Mimpi ini kujual.

Harganya beberapa ribu.

Kau mau beli?"

"Bolehlah ditawar sedikit.

Jangan banyak-banyak.

Karena modalnya memang banyak."

"Beli ya? Karena hari ini dagangan

mimpiku belum ada yang laku."

"Terlalu mahal katamu? Wah, kau

benar-benar pembeli yang ngotot yah."

"Naikkanlah sedikit tawaranmu. Tidak kasihankah

kau? Aku belum makan sedari pagi. Tak punya uang

untuk membeli sebungkus nasi.

“Hei, mau kemana? Janganlah kau pergi dulu. Selesaikan dulu

tawar menawar ini. Jangan kau buru-buru pergi. Tambahkanlah sedikit lagi.”

“Hei..hei... Iya deh. Jadi. Mau beli berapa banyak? Sebiji? Dua biji? Selusin?

Sekarung? Beli yang banyak yah. Karena tak semua penjual punya mimpi seindah ini.”

***

Jadilah kau memborong habis semua mimpi. Tapi belum kau bayar harganya hingga kini.

Mimpimimpi itu malah kau jual lagi ke lain pembeli. Kau dapat untung banyak pundi.

Aku hanya bisa gigit jari. Oh, malangnya aku si penjual mimpi.

Jember, 17 Desember 2007

2 comments:

Anonymous said...

Numpang mampir...
Ni evi...
Kunjungi blog aq ya...
http://vie87.wordpress.com

ryodimas said...

ok, makasih sudah berkunjung....

layarhitam.blogspot.com menanti kunjungan anda berikutnya...

hehehehehe