19 December 2007

ELEGI

Oleh: rYoDiMaS


Dari setiap nyanyian fajar yang kau senandungkan,

ada gulana yang menghujani ombak di tepi laut.

Bagaimana memulainya takkan ada yang tahu

kecuali kalau kita hendak bertanya pada

burung yang berkicau sunyi.


Budak datang menghamba pada tuan

seperti bercuriga langit akan menghibahkan

memar pada pagi yang mulai mengeja langkahnya.


Masihkah kau simpan dosa lama

pada gurun-gurun derita yang coba kau sampaikan

melalui selayang salam, hingga kau robek mata kumalmu

seribu kali demi sebuah kelahiran penyesalan?


Luka itu baru saja menganga dalam ceruknya,

takkan hangus terbakar, apalagi meruntuhkan

airmata yang baru saja kau hampiri

semalam tadi.

Ketika air menolak memadamkan api.



Jember, 3 Desember 2007





No comments: