HUJAN
Oleh: rYoDiMaS
Hujan baru saja berhenti
menyisakan titiknya yang mengembun pada daun-daun.
Matahari masih bersembunyi dengan malu dibalik awan hitam
yang setiap saat masih mampu memuntahkan hujan.
Ada rasa damai yang dibawa angin.
Karena dia bersahabat pada pohon-pohon
dan burung-burung yang mulai kembali bernyanyi.
Lewat separuh waktu di antara teduhnya,
awan hitam itupun berjingkrak-jingkrak,
bercanda bersama awan putih
yang berusaha terus melukiskan pelangi
melalui tangannya yang bercahaya.
Ada bunyi detik air
yang mengalir bahagia menemukan saudaranya,
kembali menuju persinggahan Ibu
pada muara di ujung hilir.
Sebelum naik ke peraduan
pada pangkuan Ayah di atas sana
Kalau aku dapatlah mengalir,
tentunya telah kuikuti kemana mereka berlari.
Membandingkan betapa rindunya mereka.
Jember,
No comments:
Post a Comment