09 January 2009

SEPOTONG RINDU
Oleh: D. Aryo W.


Malam ini ku kan datangi mimpi yang bundar,
seperti biji-biji hujan yang menyambut pelangi
saat kemarau sedang mekar di sepiring bibirmu.

Mestinya kujelma juga rindu ini menjadi mata
terbuka, sehingga kenyang aku menatap langit
merahmu. Entah itu ujung sore, bisa awal pagi.

Di gelapnya badai usia terbaring sudah malam
yang selalu mencuri cahaya di makam tapakmu
di samping kebun apel, pertama kita bertemu.

Kadang ingin kutikam purnama, memaro dua
sabitnya. Satu kusimpan, selebihnya untukmu.
“Selamat tidur, mimpi indah di lekukannya..”


Jember, 4 Februari 2008